Melibatkan Anak dalam Pekerjaan Domestik Rumah Tangga

Ini adalah hari Minggu. Harinya anak-anak libur sekolah. Mereka sedang asyik menonton televisi di ruang tengah, sedangkan di dapur dan di waktu yang sama ibu mereka sedang kelelahan mencuci piring seorang diri. Kita pasti tidak asing dengan pemandangan seperti ini. Padahal, membantu pekerjaan domestik banyak manfaatnya untuk anak, antara lain:
Melatih motorik dan konsentrasi anak Pekerjaan domestik sangat beraneka ragam. Menyapu, mencuci piring, membereskan tempat tidur dan mainan, dan lainnya dapat melatih motorik anak baik motorik halus maupun motorik kasar. Kegiatan ini juga melatih koordinasi tubuh anak serta konsentrasinya. Hal ini tentu baik bagi tumbuh kembang anak.
Mengembangkan kepercayaan diri dan kemandirian anak Membantu pekerjaan domestik tentu menjadi pengalaman baru bagi anak. Menurut psikolog Adimia Rila Oktoga, S.Psi., M.Psi, anak yang berhasil menyelesaikan tugas akan menjadikan lebih percaya terhadap kemampuan dirinya. Rasa bangga yang muncul akan kemampuannya, akan membuat anak berani mencoba atau berinisiatif secara mandiri menyelesaikan permasalahan lain yang mereka temui.
Mengajarkan pentingnya menyelesaikan suatu tugas dan mengembangkan rasa bertanggung jawab Penting bagi anak untuk belajar bertanggung jawab atas tindakan yang telah mereka lakukan. Misalnya setelah bermain, anak diminta untuk bisa membereskan mainan yang mereka gunakan saat bermain. Usai bermain cat air dan catnya tumpah, anak diminta untuk membersihkan sisa permainannya.
Menanamkan kebiasaan saling membantu Dengan membantu pekerjaan domestik, anak akan menyadari bahwa tugas tersebut bukan hanya milik ibu dan ayahnya tapi juga tugasnya. Ia akan terbiasa untuk saling membantu anggota keluarganya.
Menguatkan ikatan (bonding) antara anak dan orang tua Membantu pekerjaan domestik secara tidak langsung akan menguatkan ikatan orang tua dan anak. Sebenarnya secara naluriah anak menganggap pekerjaan domestik adalah hal yang menyenangkan. Mereka bisa meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Jika orang tua dan anak mengerjakan pekerjaan rumah dengan hati riang, ikatan antara orang tua dan anak akan semakin kuat.
Tantangan terbesar saat melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga adalah kesabaran. Orang tua harus bersabar. Hasil pekerjaan anak mungkin belum sesuai dengan standar orang tua. Tapi percayalah, mendidik anak seperti menabung bersama. Suatu saat orang tua dan anak akan merasakan manfaatnya.