Menghadirkan Cinta untuk Sang Adik

Kehadiran ananda, tentunya menjadi harapan banyak orang tua. Kelahiran sang penyejuk hati menjadi sesuatu yang dinanti-nanti. Namun bagaimana dengan Sang Kakak? Sudahkah dipersiapkan untuk menyambut kehadiran Sang Adik?
Terus terang, saat hamil anak kedua lalu, saya sempat khawatir tentang bagaimana penerimaan anak pertama kami Zayd, 35 bulan, terhadap kehadiran adiknya nanti. Karena selama ini perhatian kami memang sepenuhnya untuk Zayd. Seharian penuh dapat saya curahkan untuk menemani hampir seluruh aktivitasnya.
Sampai suatu kali, saat Ummu Balqis, seorang pendidik, penulis buku, dan pemerhati dunia parenting, melakukan live di instagram-nya, saya bertanya kepada beliau lebih kurang begini, "Mommy, bagaimana mengatasi atau mencegah kecemburuan sang kakak akan kehadiran adiknya nanti?". Kemudian beliau menjawab, "Harus makin sayang dan cinta pada sang kakak, sehingga kakak tahu kehadiran adiknya membuat orang tua semakin menyayangi dirinya."
Selain itu, Dewi Kumalasari, dalam materi kulwap grup Rumah Main Anak "Mempersiapkan Kakak Menyambut Kehadiran Adik" juga mengatakan bahwa akan memiliki anak kedua tentunya butuh persiapan mental dan psikologis. Ada beberapa hal yang bila kita lakukan akan sangat mempermudah kita nanti dalam membuat hubungan yang harmonis antara si kakak dan si adik. Pada prinsipnya, mempersiapkan si kakak diawali dengan komunikasi yang baik tentang akan hadirnya si adik. Sebisa mungkin, informasi bahwa si kakak akan memiliki adik disampaikan oleh orang tua. Mengapa? Jika si kakak tahu pertama kali dari orang tua, orang tua bisa membuat framing bahwa kehadiran adik adalah hal yang menyenangkan baginya.
Jadi, inilah yang berusaha kami lakukan untuk mempersiapkan Kakak Zayd menyambut kehadiran adiknya.
Saat adik masih dalam kandungan :
- Memberi pemahaman bahwa di dalam perut bunda ada adik bayi.
Kakak mulai kami beritahu kalau ada seorang adik di dalam perut bunda, dan nanti adik tersebut dapat diajak bermain bersama. Kakak sudah paham bahwa bermain bersama itu menyenangkan sehingga kami berharap Kakak juga berpikir bahwa mempunyai adik itu menyenangkan.
- Mengajak bicara Sang Adik.
Kami mencoba mengajak kakak untuk ikut mengobrol dengan adik bayi di dalam perut. Bercerita tentang kejadian sehari-hari atau sekadar mengucap sayang sambil mengelus-elus perut bunda.
- Mengajak kakak saat kontrol kehamilan.
Kami selalu mengajak kakak ikut ke dokter kandungan saat waktunya kontrol. Mengenalkannya akan kehadiran adik saat melihat layar monitor USG. Kakak pun bersemangat untuk 'bertemu dan menyapa' adik lewat layar monitor USG setiap kali akan ke dokter kandungan.
Saat adik sudah lahir :
- Lebih banyak mencurahkan perhatian pada kakak saat adik tidur atau tidak menyusui.
Kakak sudah paham makna perhatian dan pendampingan saat beraktivitas, sedangkan adik bayi belum memahaminya.
- Fokus saat menemani kakak bermain, tidak disambi dengan memegang gadget atau yang lainnya.
Dengan hal ini semoga kakak merasa perhatian orang tuanya tidak berkurang padanya.
- Melibatkan kakak dalam pengasuhan adik.
Saya terkadang meminta kakak untuk mengambilkan handuk atau baju adik saat akan memandikan adik. Atau mengajaknya melihat aktivitas adik sambil bercerita, seperti saat mengganti popok atau menyusui.
- Memberi pemahaman pada kakak bahwa kakak adalah teman dan pelindung adik, sehingga kakak merasa dibutuhkan.
- Lebih sering memeluk dan mengucap sayang pada kakak.
Syukurlah, sejauh ini belum terlihat kecemburuan besar kakak pada adiknya. Sesekali kakak minta perhatian saat saya sedang menyusui atau menggendong adik, namun setelah diberi pemahaman kakak bisa mengerti. Bahkan jika adik menangis, kakak yang seringkali langsung merespon, "Bunda, adik nangis." dan meminta saya untuk segera menghampiri adiknya.
Semoga upaya kami menghadirkan cinta di hati kakak untuk adiknya ini kelak semakin terasa hasil baiknya. Semoga cinta dalam keluarga kami terus bertambah setiap harinya. Karena setiap anak berhak mendapatkan cinta dan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya.
Referensi :
www.rumahmainanak.blogspot.co.id
www.parenting.co.id
ParenThink by monaratuliu.com